2 hari sebelum berangkat ke Jakarta saya udah ngabari Novi kalau bakalan datang kesana, sebenarnya cuaca Jakarta saat itu tidak begitu bagus tapi yah nekad aja. Saya udah meminta Novi supaya datang menjumpain saya di Bandara jsm 10an dan harus bawa perlengkapan untuk nginap..dasar Novi dia iya2 aja..hehehe..
3 Maret 2012
Jam 8.20 saya berangkat dari Medan menaiki pesawat citilink, tepat jam 10.30 landing dengan mulus di Soekarno Hatta. Dipintu kedatangan ternyata Novi sudah ada. Setelah cipika cipiki, tanya2 kabar akhirnya dia nanya "mo kemana kita?" saya pun ketawa "iya yah mo kemana kita....Bandung lagi?"dia bilang bosan ah..trus saya bilang gimana kalo ke Pulau Seribu,Novi langsung mengiya kan. Tanya sana sini sama teman yg sudah pernah kesana pada bilangnya naik kapal ke Muara Angke dan kapal terakhir kalo g salah jam 1,nah dari soeta ke Angke luar biasa jauhnya dan jam juga udah jam 11 siang....rasanya g mungkin.
Dengan modal nekad tanya sama porter yg ada di bandara arah kalo mau ke Pulau Seribu. Eh...ternyata bisa dari Tanjung Pasir,g gitu jauh kalo dari Soeta.
Dengan bermodalkan petunjuk orang baik tadi kami pun siap2 bergerak ke Tanjung Pasir.
Dari Terminal 1 Soeta kami menaiki angkot yg mirip2 mobil pribadi dan lengkap ada ACnya tapi khusus untuk didalam bandara, dari sini kami keluar ke pintu M1 dengan membayar Rp.5.000/orang.
Dari pintu keluar bandara M1 jalan sedikit ke kanan ada jalan besar,nah nyebrang..ambil mobil yang mirip mini bus. Sambil nungguin mobil mini bus kami sempat jajan gorengan dan buah potong yg ada dipinggir jalan, sambil jajan kami juga nanya sama yg jualan mobil ke tanjung pasir yg mana. Si penjual yg baik hati itu pun menunjuk sebuah mobil gede mini bus dan menyetopkannya untuk kami...yaaayy...senangnya....
Karena pada saat ini jam nya anak sekolah pulang,jadi mobil agak penuh. Syukurnya saya kebagian duduk disebelah supir. Setelah 5menitan jalan dan karena takut salah mobilnya,saya pun bertanya ke supirnya apa ini mobil yang ke tanjung pasir. Dia bilang iya,emangnya mau kemana kata si supir. Mau naik kapal ke Pulau Seribu,si supir bilang kalo ke dermanganya harus nyambung angkot lagi masuk ke dalamnya. Tenang aj kata pak supir,ntr saya turunkan dipersimpangan masuk ke Tanjung Pasir trus akan saya kasi tunjuk angkot yg mana..lagi lagi kami ketemu orang baik...alhamdulliah dilancarkan perjalanan kali ini.
Sekitar 20 menit kemudian pak supir bilang nah itu persimpangan masuknya dan itu angkotnya. setelah membayar Rp. 4.000 dan mengucapkan terima kasih sama pak supir, segera menaiki angkot warna abu2 yg siap berangkat. Angkot yg tdnya penuh satu kali persatu berkurang sampe akhirnya tinggal kami berdua. Pak supirnya bertanya mo kemana, kami bilang mo naik kapal yg ke pulau seribu..si pak supir bilang angkot g sampe kedepan dermaga..hanya sampe depan gerbang masuknya,dari gerbang lumayan jauh katanya. Tapi kalau mau saya bisa antarkan kalian cuma bayar Rp. 5.000/orang,kami langsung mengiyakan aja.
Begitu angkot nyampe ternyata ada 1 kapal yg lagi siap2 untuk berangkat. Dengan berlari kami mengejar kapal yg akhirnya sukses naik kedalam kapal..hahahaha....
Setelah mengatur nafas, saya mulai ngajak penumpang disebelah kami untuk ngebrol2. Dan ternyata saudara2...itu kapal adalah kapal terakhir yg berangkat. Thanks god, g kebayang kl kami sempat telat 10menit aja..bisa batal rencananya.
Satu lagi permasalah, itu kapal hanya sampe Pulau Untung Jawa...hahaha..PR lagi kami harus nanya sama org2 didermaga Pulau Untung Jawa cara untuk ke Pulau Kelapa. Yang menurut informasi dari teman bagusan ke Pulau Kelapa.
Setelah 30 menit kami tiba di Pulau Untung Jawa. Sambil membayar ongkos kapal tadi Rp.10.000,kami bertanya kalau ada tidak kapal ke Pulau Kelapa. Sambil menunjuk kapal mirip kapal cepat diseberang dermaga dia bilang itu sana kapalnya.
Syukur lah ternyata ada juga kapal yg kesana,tadinya kami sempat kepikir kalo nginap di Unjung Jawa aja kalo emang g ada. Pulau untung jawa ini lumayan besar, ada fasiltas water sport seperti banana boat dll, tapi pantainya kurang begitu bagus.
Kami berpikir kapalnya masih ada dan nunggu penumpang, kami foto2 dulu dan nikmati pemandangan dl sambil berjalan santai kearah dermaga 1 lagi yg lumayan jauh.
Lagi enak2nya jalan tiba2 dari kejauhan kami liat kapal cepat tadi bergerak meninggalkan dermaga. Panik, kaget dan segera berlari dipantai menuju dermaga. Tapi si kapal tetap menjauh,dengan ter-engah2 kami bertanya ke petugas yg jual tiket apa ada kapal ke Pulau Kelapa, dia bilang itu sana yg udah berangkat dan itu kapal terakhir...apaaaaa!!!! Panik....tapi syukurnya si petugas bilang bentar saya coba hubungi supirnya apa dia mau balik lagi. Alhamdulliah lagi supir kapal itu mau balik menjemput kami. Ongkos kapal itu ke Pulau Kelapa Rp. 26.000. Si mbak petugas tiket tadi sempat cerita kalau g pernah tuh sejarahnya si supir mau balik lagi...baru kali ini aja lho...hehehe....
Didalam kapal ternyata hampir penuh, hanya tersisa 2 kursi dan untuk kami..hahaha...
Naik kapal ini hampir sama dengan naik mobil balap di jalanan berlubang. Berhubung udah biasa naik mobil yg ke Calang,jalanan rusak..jadinya biasa aja.
Didepan kursi kami ada sepasang bule dan pacar indonesia cerita kalau mereka mau ke Pulau Siba. Karena si cewek udah pernah ke pulau2 lain jadi mau nyoba di Siba yg menurut informasi bagus banget dan ada private beach nya.
Setelah di lempar2 g jelas didalam kapal, sekitar 40menit-an kami tiba di Pulau Sibu. Ternyata benaran bagus banget. Setelah penumpang yg mau stay di Sibu kapala bergerak lagi. Setelah 20menit kami tiba di Pulau Pramuka. Pulaunya lumayan besar, airnya hijau... Bagus banget juga. 10menit kemudian akhirnya kami tiba di Pulau Kelapa. Di dermaga banyak yg nawar2in becak, karena kami g tau mo kemana kami naik becak aj minta dibawa ke penginapan paling murah...hehehe...
Akhirnya kami dapat 1 rumah dengan 2 kamar dan 2 kamar mandi. Karena kami hanya pakai 1 kamar aja kami minta dikurangi..akhirnya dapat Rp.200.000/malam dengan catatan besok pagi jam 9 udah checkout karena udah ad yg booking. Dari si bpk tukang becak tadi kalau kapal balik ke Angke ada yg pagi. Dia menawarkan kami untuk mengantar kami lagi besok ke dermaga+membantu memesankan kapalnya. Kami pun mengiyakan, si bpk malah minta besok aja sekalian dibayar becak yg hari ni..duh senangnya ad yg bantuin....
G berapa lama ad ibu2 yg datang menawarkan sewa kapal keliling beberapa pulau dan alat2 snorkling. Berhubung hari ud sore kami dkasi harga kapal keliling beberapa pulau terdekat Rp. 150.000 dan alat snorkling lengkap Rp. 35.000/orang.

Di Pulau Harapan, siap2 berangkat keliling pulau2 dan snorkling
Si bpk dan anaknya membawa kami keliling2 pulau dan menurunkan kami ditempat yg bisa snorkling. Menjelang sore si bpk ngajak kami ke pulau terakhir namanya Pulau Bulat, yg dulunya tertutup untuk umum karena ini pulau pribadnya mantan Presiden Soe*****.
Sampai dipulau ini kami melihat ad rumah besar trus banyak orang, karena kami berpikir bisa untuk umum kami santai aja didepan rumah itu dan jalan ke sisi pulau yg ada pantainya.

Di Pulau Bulat
G tau kenapa kami merasa orang yg nyewa di rumah ini pada ngelihatin kami aja, tapi dasar kami yg orangnya g perduli asik aj berenang2. Setelah puas kami memutuskan pulang, nah pas keluar dari air kami didatangi beberapa cowok. Mereka ngajak kenalan, nanya2 darimana kami sampe akhirnya mereka yg tadinya lahi asik foto2 ngajak kami gabung foto.

Teman2 baru yg dikenal di Pulau Bulat
Ohya dari mereka lah kami tau ternyata kami menginap itu bukan pulau Kelapa tapi Pulau Harapan.
Mereka menawarkan untuk gabung malamnya diPulau itu karena mereka bakalan mau barbeque, kemudian mereka minta no telp yg bisa dihubungi supaya bisa ngabari jadi apa g.
Setalah nyampe dipenginapan kami mandi dan berdiskusi apa jadi gabung sama mereka aja. Setelah dipikir2 malam di pulau Harapan g ada enak2nya. G ada warung makan yg buka, g ad tempat hiburan. Sepiiiiii banget... kemudian mereka menelepon jadi apa g kami ikut gabung, kalau mau ntar kereka jemput naik kapal. Kami langsung mengiya kan aja..daripada suntuk g jelas dikamar aja.
20 menit kemudian mereka datang, yg ternyata emang mereka ke Pulau Harapan mau beli ikan dan rokok. Sambil nunggu salah satu teman mereka menyari ikan, mereka menyarankan supaya kami nginap dipulau mereka karena mereka besok juga pulang...maksudnya biar sama2 gitu.
Kemudian kami kerumah bpk tukang becak tadi dan bilang kami g jadi nginap, dan meminta no telp ibu yg punya penginapan. Nego2 lagi supaya dikurangi, si ibu tu hanya kasi kurang Rp. 50.0000 yah masih mahal sih jadinya Rp.150.000 trus bayar uang becak Rp. 20.000.
Syukur kami memutuskan untuk gabung sama mereka, ternyata mereka pada baik2 dan ramah2. Mereka buat parti sendiri, bakar2 ikan malah kami yg belum makan dikasi makan malam...hehehe....berhubung cuaca kurang bagus, anginnya kencang banget. Jam 1an pada memutuskan untuk masuk ke rumah dan melanjutkan ngobrol2 didalam rumah. Berhubung mereka hanya bawa genset ukuran sedang, g sangup untuk ngidupin lampu kamar2 jadi pada tidurnya di ruang tengah.
Ohya lupa kasi tau rumah ini adalah rumah peristirahatan si bapak mantan presiden beserta keluarganya, jadi diruang tengah masih ada foto2 mereka jaman dulu. Kalo g salah rumah ini 2 lantai, dan ada 20an kamar tidur dan ruang tengah super besar.
Jam 6an kami dibangunkan untuk segera beres2in barang karena segera berangkat. Dengan kondisi bjru2, air terbatas dan banyak yg ngantri kebanyakan kami tidak mandi,hanya sikat gigi aja. Usut punya usut ternyata hari tu kapal balik ke Jakarta cuma ada jam 8 pagi aja.
Sekitar jam 7 kami ud siap menaiki kapal kecil yg mereka sewa untuk mengantarkan kami ke Pulau Kelapa. Di Pulau Kelapa sudah ad kapal kayu yg rada besaran menunggu kami.setelah barang2 semua sudah naik kedalam kapala. Kami pun siap balik ke Jakarta (kurang lebih 3jam an).
Cuaca lagi2 kurang bagus, ketika 30menit kami berangkat cuaca berubah menjadi hujan dan kapal pun terombang ambing karena ombaknya yg tinggi. Suasana pencekam, orang2 pada mual.. setelah 1jam an kondisi seperti itu. Langit pun kembali cerah, kapsl pun tenang kembali. Setelah 3jam kami pun tiba di muara angke. Sambil nunggu mobil jemputan kami semua ngimil otak2 yg ada diparkiran. Lagi2 keberuntungan kami, kapal balik ke jakarta tadi mereka bayarin untuk kami, makan otak2 juga dibayarin, dan pulang kami dianterin sampe depan pintu rumah novi gratis...hahahaha....
Harusnya sorenya mau janjian sama mas dede untuk ngopi bareng di plaza Senayan, tapi karena Hujan dan emang kurang tidur kami memilih tidur aja.
Benar2 pengalaman liburan yg seru, tanpa rencana apa2 dan benar2 dilancarkan. Siapa bilang di Jakarta jarang ada orang baik, buktinya kami banyak dibantu sama orang2 baik dan sudah kenal banyak orang baik.
Itulah sedikit cerita petualangan saya dan Novi, akan ad cerita2 seru lainnya..cekidot...
Biaya pengeluaran :
- airport tax Medan Rp. 35.000
- angkot keluar bandara (M1)Rp. 5.000
- Mini bus ke persimpangan tj.pasir Rp. 4.000
- angkot masuk kedalam tj. Pasir Rp. 5.000
- kapal ke untung jawa Rp. 10.000
- kapal cepat ke pulau kelapa Rp. 26.000
- sewa kapal Rp. 150.000 bagi 2 = Rp. 75.000
- alat snorkling lengkap Rp. 35.000
- penginapan Rp. 150.000 bagi 2 = Rp. 75.000
- becak di pulai harapan Rp. 20.000 dibagi 2=Rp. 10.000
- angkot keluar muara angke Rp. 5.000
TOTAL Rp 285.000